PR PSSI Jika Liga1 Ingin Dihadiri Penonton

PR PSSI Jika Liga 1 Ingin Dihadiri Penonton

Wacana kehadiran penonton di ajang BRI Liga 1 kembali mencuat. Namun untuk mewujudkannya butuh sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan segera.

PR PSSI

Liga 1 telah berlangsung sejak 27 Agustus tanpa penonton dengan ditandai duel Bali United kontra Persik Kediri. Setelah nyaris tiga bulan berlangsung, Liga 1 mendapat apresiasi dari Menpora Zainudin Amali. Ia menyebut liga berjalan dengan lancar meskipun di tengah keterbatasan lantaran pandemi COVID-19.

Atas salah satu dasar itu, wacana kompetisi Liga 1 dengan menghadirkan penonton kembali muncul. Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI, serta PT Liga Indonesia Baru (LIB) bahkan secara khusus membahas hal tersebut dalam diskusi awal mereka di kantor Kemenpora, pada Jumat (22/10/2021).

"Tadi sudah digambarkan kepada kami sebagai diskusi awal, bagaimana jika nanti ada penonton dan berbagai hal yang akan disampaikan Ketum PSSI, apa yang harus disiapkan, karena ini sekali lagi bukan dalam kondisi normal seperti sebelumnya. Yang penting ada tiket kemudian duduk di mana saja," kata Amali dalam jumpa pers virtualnya.

"Selain itu, ada infrastruktur yang harus kita dipikirkan, Itu jadi pertimbangan. Selain memang harus disiapkan benar supaya tidak menjadi hal yang menimbulkan masalah di kemudian hari. Dan sore ini adalah diskusi awal kami, jadi belum memutuskan apa-apa. Nanti kalau tiba saatnya kita mengundang pihak lain, dari Kemenkes, BNPB, kepolisian, dan Satgas."

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengungkapkan hal senada. Ia menyadari bahwa ada hal-hal yang tidak bisa serta merta mengadakan pertandingan dengan ada penonton. Terutama masalah kelengkapan infrastruktur.

"Infrastruktur ini harus ditata betul karena tak semua stadion memenuhi syarat FIFA dan AFC. Sekarang kita lihat nomor di masing-masing kursi belum semua ada, bahkan stadion besar pun ada yang tak memakai itu. Itu perlu kita tindak lanjuti, belum lagi tanda silang dan lainnya," kata pria yang karib disapa Ibul ini.

"Lalu IT (Information Technology) karena pasti akan menggunakan tiket online dan harus memerlukan waktu untuk dikaji bersama. Belum lagi kami akan diskusi dengan beberapa kelompok suporter, yang nantinya kami akan coba undang 100-200 orang, kita lihat dulu bagaimana," ujarnya.

"Penonton juga harus sudah divaksinasi dan melakukan tes swab Antigen karena itu sudah menjadi ketentuan. Sementara pemain menjalani tes yang sama begitupun penonton dan hal itu tak mudah, sehingga dalam pembiayaan akan terjadi pembengkakkan. Kami juga harus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder yang ada seperti Kemenkes, BNPB, dan kepolisian," tuturnya.

Selain itu, Iriawan juga menkhawatirkan penumpukan di luar stadion. "Tapi kami akan terus melakukan pengkajian, yang jelas kami perlu waktu karena tak mudah. Tahapannya ada evaluasi, IT, dan memerlukan rapat," katanya.

"Yang jelas mohon waktu, kita melakukan itu. Sekarang situasi sudah cukup nyaman bagi para suporter melihat televisi karena dari Senin sampai Minggu ada pertandingan."

Komentar